Tuesday, November 2, 2010

Eyafjallajokull Yang Melumpuhkan Penerbangan Di Eropa


NASA
Efek Merapi tak Sebesar Eyafjallajokull di Eropa
Abu Vulkanik
REPUBLIKA.CO.ID,Beberapa maskapai penerbangan memutuskan menghentikan pelayanan Selasa (02/11) karena letusan Merapi. Toh dalam dunia penerbangan, akibat Merapi tak sebesar Eyafjallajokull di Eropa.

Sebelumnya di Eropa, tahun ini vulkan Islandia melumpuhkan semua lalu lintas di ruang udara yang berjarak 2000 km dari letusan. Ahad (31/10) lalu bandara Adi Sucipto Yogyakarta, yang letaknya hanya 25 km dari Merapi, langsung dibersihkan dan kembali beroperasi pasca hujan abu. Apa beda dua letusan ini?

Lalu-lintas udara Asia acuh tak acuh menghadapi abu dan lava Merapi. Bertanggung jawabkah pilot yang mengambil risiko untuk terbang melewati abu vulkanik? Evert van Zwol, ketua Asosiasi Penerbang Belanda, lebih suka melihatnya dari sisi lain. Reaksi Eropa terhadap abu gunung Islandia cenderung berlebihan.

"Waktu itu kami menutup wilayah udara berdasarkan model yang ketepatannya tidak kami ketahui. Setelah periode krisis lewat, dan sebenarnya juga semasa krisis, kami sudah memutuskan, sebenarnya tak perlu menutup banyak wilayah udara. Dan kalau ada letusan gunung berapi lagi, kami tak akan melakukan hal yang sama."

Hitam-putih
Eropa mengacu kepada model hitam-putih dengan atau tanpa abu vulkanik, jelas Van Zwol, dan dalam model itu hampir tak ada kemungkinan lain. Sebenarnya, jika pesawat terbang di antara abu tebal, abu panas akan berubah menjadi sejenis lapisan kaca yang melapisi motor pesawat dan akhirnya menghentikan kerja mesin. Namun jika konsentrasi abunya rendah, paling-paling motor hanya sedikit rusak.

Van Zwol belum pernah mendengar cerita rekan-rekan pilot mengenai masalah dengan abu Merapi. Pilihan sederhananya ada dua: terbang mengitari atau melewati abu. Namun, pilot hanya bisa terbang melewati abu jika abu tidak boleh berada terlalu tinggi di atmosfer.

Ketinggian

Abu vulkanik Islandia mencapai ketinggian 3 km, dan pada awalnya ketinggian abu Merapi juga hampir sama. Namun menurut peringatan terakhir Volcanic Ash Advisory Centre di Darwin, abu Merapi bisa mencapai ketinggian 7 km. Toh, menurut Van Zwol, dengan ketinggian 7 km, pesawat masih bisa terbang dengan baik melewati abu.

Apakah besarnya letusan Eyafjallajokull dan Merapi bisa dibandingkan? Vulkanolog Bernd Andeweg dari Vrije Universiteit Amsterdam menjawab,"Sejauh yang saya tahu, besar keduanya hampir sama. Tapi letusan Merapi belum selesai. Yang dipertanyakan ketika gunung di Islandia meletus adalah: berapa lama letusan akan berlangsung. Sedangkan sekarang, kita masih menanti kapan letusan besar Merapi akan terjadi."

Arah angin
Menurut Andeweg, semua gejala menunjukkan kalau Merapi masih akan mengeluarkan letusan besar. Namun kapan tepatnya, tak ada ahli yang berani meramalkan. Sampai sekarang, letusan Merapi belum terlalu parah. Lagipula, arah angin juga menguntungkan.

Andeweg mengatakan,"Kalau arah angin di sekitar Merapi berubah, masalah akan timbul, misalnya dengan bandara Kuala Lumpur. Itu bandara internasional yang besar, tentu masalah yang akan muncul juga besar."

Perbedaan lainnya, di Eropa banyak bandara besar yang letaknya berdekatan satu sama lain. Toh, pelajaran utama yang bisa ditarik adalah: Eropa bertindak panik. "Semua orang harus menyerap pelajaran itu," simpul penerbang Van Zwol. "Politisi harusnya menyerahkan keputusan kepada para profesional."

Saran terakhirnya bagi para pilot yang harus terbang di daerah sekitar abu vulkanik sederhana saja: "Terbanglah hanya ketika matahari masih bersinar, jadi abu bisa diawasi dengan baik."

No comments:

Post a Comment