Saturday, December 18, 2010

Waspadai Candu BlackBerry

Dear Mas Dad, TA dan KoKiers,
BlackBerry bukan sekedar alat komunikasi. Kini, BlackBerry sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bila tidak digunakan secara bijaksana, kita bisa-bisa kecanduan.
Pada suatu hari, ketika sedang menunggu antrian lift di sebuah perkantoran, tampak beberapa orang pekerja kantor sedang sibuk chat dengan BlackBerry (BB). Ketika pintu lift terbuka, kegiatan membaca dan mengetik pesan di BB tetap berlanjut. Hampir semua pekerja kantor yang berada di dalam lift, memegang BB. Tampaknya BB telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup sebagian besar pekerja kantor.
Demam BB tidak hanya melanda pekerja kantor, tetapi juga di pusat perbelanjaan dan mal. Hampir sebagian besar pengunjung, mulai dari yang berstatus pelajar dan mahasiswa, eksekutif muda, ibu rumah hingga, hingga pasangan tua, sibuk chat dengan sesama pengguna BB. Mereka tersenyum sendiri menatap layar BB. Bahkan, kerap dijumpai, ketika sedang berjalan, mereka tetap asyik menggunakan BB.
Kaya Fitur
BB memiliki banyak fasilitas yang tidak dimiliki oleh telepon genggam biasa. BB memiliki fungsi yang dimiliki oleh telepon genggam, untuk menelepon, kirim pesan singkat, kamera foto, musik, dan bluetooth. Kelebihan BB lainnya, dapat untuk chat antara sesama pengguna BB, update status dan up load foto di situs pertemanan di Facebook, Twitter, dan Myspace. BB juga gampang digunakan untuk browsing internet, You Tube, Social Feeds, dan tentu saja berkirim e-mail dan sharing foto di mana pun kita berada.
Dengan BB, kita bisa sekaligus mengirim pesan dan berita ke semua daftar kontak dengan fasilitas broadcast message. Kita juga bisa chat sekaligus dengan beberapa teman dengan fasilitas multiperson chat atau conference.
Untuk bisa menggunakan semua fasilitas BB, pengguna cukup membayar iuran bulanan ke provider telepon. Biaya tersebut di luar pulsa untuk menelepon dan kirim pesan singkat. Jika signal provider telepon berada di luar jangkauan, kita dapat mengaktifkan Wi-Fi, agar dapat tetap berkomunikasi.
Memanfaatkan BBG
Ada teman yang memiliki kesamaan hobi dan minat, alumni, atau pekerjaan? Kita bisa membentuk BB Groups (BBG) dan chat dengan teman satu grup. Saat ini, saya memiliki enam BBG mulai dari sepupu, teman SMU satu angkatan, teman SMU satu kelas, teman kuliah, teman kantor lama, dan teman kantor saat ini.
Berkat chat di BBG, akhirnya kami sepakat untuk reuni. Setelah sekian tahun tidak berjumpa dengan teman-teman masa SMU, masa kuliah, dan kantor lama, hubungan pertemanan semakin bertambah akrab berkat komunikasi yang tetap terjaln.
Usai reuni, kami melanjutkan dengan acara makan siang bersama untuk teman kuliah. Kebetulan, perjalanan ke kantor kami searah. Rencananya, beberapa bulan mendatang, atas insiatif beberapa teman di BBG, kami akan mengadakan reuni kembali dengan teman kuliah. Acara reuni diisi dengan tour bersama ke luar kota. Ceritanya ingin mengulang nostalgia masa kuliah dulu.
Kata seorang teman, chat di BBG kuliah membuat kami serasa masih kuliah. Padahal, dulu semasa kuliah, banyak di antara teman di BBG tidak terlalu akrab. Kini, kami malahan menjadi akrab sejak ada chat di BBG.
BB dan Pekerjaan
Keberadaan BB bagi pekerja kantor dengan mobilitas yang tinggi, sangat dibutuhkan. Apalagi, perusahaan tempat saya bekerja memiliki beberapa cabang di luar kota.
BBG memberikan manfaat besar. Semua instruksi kerja dan tugas dari atasan bisa disampaikan langsung melalui BB chat. Makanya, ketika sedang bekerja, saya sering menerima pesan yang isinya tugas dari atasan saya yang harus segera ditindaklanjuti. Tak heran, BBG kantor yang paling aktif. Khusus untuk BBG kantor, nada notifikasi selalu dinyalakan.
Untuk BBG lainnya, semua notification selalu dimatikan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Chat di BBG SMU dan kuliah sangat aktif, dari pagi hari hingga malam hari. Bisa dibayangkan kalau sedang menghadiri meeting atau bekerja, BB berbunyi terus karena ramainya aktivitas chat teman-teman di BBG.
Biasanya, saya baru melihat layar BBG ini saat jam istirahat makan siang atau pada malam hari. Kalau topiknya sesuai, sekali-kali ikutan chat. Terkadang tanpa sadar, saya suka tersenyum sendiri saat membaca chat BBG. Ini mungkin karena komunikasi yang cocok dengan teman sebaya. Kami juga kerap saling bersenda gurau antarteman.
Ada pengalaman kurang enak lantaran BB-ku bermasalah. Beberapa minggu yang lalu, BB saya mengalami tidak dapat digunakan selama sehari penuh. Terpaksa, komunikasi yang biasanya melalui BB chat diganti dengan telepon atau kirim pesan singkat melalui telepon gengam.
Untungnya, BB saya tidak mengalami kerusakan, hanya perlu memperbaruioperating system (OS). Wah, rasanya sebel sekali, BB tidak dapat digunakan. Tetapi, instalasi OS baru ternyata membuat semua daftar kontak BB dan foto hilang semuanya. Saya terpaksa harus mengundang kembali daftar kontak BB satu persatu. Selama tiga hari, dengan segala macam cara, akhirnya daftar kontak BB terkumpul kembali meskipun ada beberapa yang hilang.
BB Plus Minus
Seperti sebuah mata uang yang memiliki dua sisi, begitu pula dengan BB. Bila BB digunakan secara bijaksana tentu memberikan nilai positif. Sebaliknya, penggunaan BB berlebihan apalagi sudah kecanduan, efek negatif akan muncul. Kita sendiri yang repot.

Orang yang sudah kecanduan BB biasanya memiliki ciri-ciri berikut:
  • Langsung menanyakan pin BB ketika bertemu teman lama atau kenalan baru. Lalu, minta diundang sebagai daftar kontak BB. Bahkan, ada orang mempublikasi pin BB di situs pertemanan Facebook.
  • Langsung melihat layar BB ketika bangun tidur pada pagi hari untuk mengecek pesan masuk, email. Begitu pula saat hendak tidur, ganti gambar profil dan update status BB, “Tidur dulu ah”.
  • Lebih sabar saat menunggu antrian. Sambil menunggu antrian di atm atau rumah sakit, pecandu BB dapat kesemoatan untuk chat atau browsing internet. Sejak mempunyai BB, kegiatan antri tidak lagi menjemukan.
  • Antrian terlewati tidak masalah. Begitu asyiknya chat di BB, ketika nomor antrian dipanggil, tidak mendengar. Saat menlihat monitor, ternyata nomor sudah terlewat sehingga terpaksa ambil nomor antrian lagi. Dan, kegiatan chat di BB tetap lanjut.
  • Lupa menekan tombol saat berada di lift. Bukan tidak mungkin, tujuan lift salah, yang seharusnya turun malah naik atau sebaliknya. Bisa jadi, kebablasan karena terlalu sibuk dengan BB.
  • Merasa ada sesuatu yang hilang, kesal dan sebel ketika BB rusak, hang, error, battery lemah atau tertinggal di rumah.
  • Panik luar biasa saat mengetahui BB tertinggal, melebihi kepanikan karena dompet tertinggal. Bisa jadi, tidak bawa uang bisa pinjam ke teman. Tetapi, tidak mungkin meminjam BB orang lain.
  • Selalu membawa battery charger BB ke mana pun pergi. Ketika baterai lemah, sibuk mencari stop kontak.
  • Memilih untuk mengurangi dana baju atau jajan agar dapat membayar tagihan bulan BB, sehingga komunikasi chat BB tidak terputus.
  • Tidak menggerutu ketika terjebak kemacetan lalu lintas. Sibuk sibuk mengambil foto kemacetan lalu lintas untuk di-share ke BBG.
  • BB seakan menempel di tangan karena selalu digenggam. Padahal BB bisa disimpan di dalam saku atau tas
  • Lebih sering tersenyum sendiri sambil menatap layar BB.
  • Sering bertabrakan dengan orang lain atau hampir jatuh terpeleset di jalan karena terlalu asyik chat di BB.
  • Tidak mempunyai waktu untuk membaca surat kabar, buku atau majalah. Waktu membaca telah digantikan oleh chat di BB, kapan saja dan di mana saja.
Berikut beberapa efek yang muncul akibat kecanduan BB:
  • BB mengurangi konsentrasi belajar dan bekerja. Akibat terlalu sering chat di BB private maupun BBG, konsentrasi belajar dan bekerja menurun. Hal ini tentu menyebabkan turunnya prestasi sekolah dan prestasi kerja. Banyak pekerjaan menjadi tertunda, akibat kecanduan chat di BB.
  • BB memengaruhi kesehatan. Misalnya, kurang tidur karena terlalu lama chat hingga malam hari. Jempol agak bengkak atau kapalan akibat terlalu banyak menekan keypad BB. Mata perih dan kacamata minus bertambah karena membaca kata-kata di screen BB yang kecil.
  • Mendekatkan orang yang jauh dan menjauhkan orang yang dekat. Misalnya, ketika makan malam bersama keluarga atau makan siang bareng teman. Semua sibuk dengan BB masing-masing sambil menunggu makanan siap disajikan.
  • Memicu CLBK (cinta lama bersemi kembali). Utamanya terjadi di BBG yang beranggotakan teman-teman lama. Adanya BB membuka kembali kenangan masa lalu dan nostalgia masa sekolah. CLBK bukan masalah bagi mereka yang lajang. Lain persoalan jika CLBK terjadi pada orang yang telah berkeluarga, baik salah satu atau keduanya. CLBK lebih baik diganti menjadi cinta lama dibuang ke laut saja.
  • Mengganggu hubungan dengan pasangan. Orang merasa tidak dihargai dan diperhatikan karena pasangan mereka terlalu sibuk dengan BB. Seorang teman kantor bercerita, BB miliknya disita pasangannya selama beberapa hari karena ia lebih senang chat BB dengan teman daripada berkomunikasi dengan pasangannya. Wah, kalau sudah begini, sebaiknya tidak melakukan chat saat pergi bersama pasangan atau pacar.
  • Mengurangi beban emosi. Orang pemarah menjadi lebih jarang marah karena bisa mencurahkan isi hati kepada teman sesama pengguna BB.
Tips:
  • Miliki baterai cadangan jika BB kerap digunakan.
  • Hindari menggunakan BB saat sedang mengemudi. Selain membahayakan diri sendiri, juga membahayakan orang lain. Seorang teman pernah menyenggol mobil lain karena terlalu asyik membaca chat di BBG. Ia harus membayar ganti rugi kepada mobil yang disenggolnya.
  • Agar tidak sering diklakson orang lain saat mengemudi mobil, ada baiknya menempel stiker di belakang mobil dengan tulisan “Harap sabar, sesama pengguna BB dilarang saling mendahului”.
Kecanduan BB bisa dikurangi dengan beberapa cara, sebagai berikut:

  • Mematikan BB di luar jam kerja kantor sehingga kita mempunyai waktu luang untuk melakukan aktivitas dan hobi bersama dengan keluarga, teman, atau pacar. Kita juga mempunyai waktu untuk diri sendiri.
  • Menyadari banyak waktu yang terbuang hanya untuk chat di BB.
  • Menanyakan pendapat keluarga atau teman, apakah kita telah terlalu sering chat BB?
  • Meminta kepada keluarga dan teman untuk menghubungi kita dengan menelepon langsung, bukan dengan kirim pesan singkat atau chat.
  • Mematikan semua bunyi notifikasi BB atau pilih mode diam saat menghadiri meeting atau saat bersama dengan pasangan atau pacar.
BB sebaiknya digunakan secara bijaksana karena apa pun yang sifatnya candu tidak baik. Apabila selalu sibuk dengan BB, kita bisa melupakan tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan. Misalnya pelajar melupakan tugas sekolah, pekerja kantor kurang berkonsentrasi saat bekerja, pasangan atau pacar mengeluh karena tidak ada waktu yang dirinya atau ibu rumah tangga lupa menyiapkan makanan untuk keluarga, karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk chat di BB.

Sumber : http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/26/2142/waspadai_candu_blackberry?883306koki

No comments:

Post a Comment