Saturday, December 25, 2010

Pohon Natal dari Sawit

Detail Berita
Ilustrasi (Foto: daylife)
DI KONGO, persiapan menjelang Natal diawali ketika beberapa kelompok ditunjuk untuk menyiapkan kontes tahunan Natal.

Hari Natal diawali dengan kelompok carolers berjalan ke sana ke mari di sepanjang jalan di desa, melalui rumah-rumah para misionaris, sambil menyanyikan lagu-lagu Natal.

Mereka kembali ke rumah untuk membuat persiapan akhir untuk memakai pakaian dan melakukan ibadah Natal.

Bagian yang paling penting dari pelayanan ibadah Natal mereka adalah persembahan cinta, yang merupakan karunia untuk menghormati Yesus. Kemudian pada pukul 20.00 atau 21.00, semua orang merayakan kelahiran Yesus dengan menghadiri kebaktian.

Setiap orang yang menghadiri kebaktian maju untuk meletakkan hadiah mereka di atas panggung, di dekat meja Komuni. Tidak satu orang pun yang hadir di kebaktian tanpa membawa hadiah.

Lalu setelah kebaktian, semua orang makan malam, menyiapkan meja di depan rumah mereka dan mengundang banyak teman untuk berbagi.

Sementara di Afrika Selatan, Natal adalah hari libur musim panas. Pada bulan Desember, matahari musim panas menggoda masyarakat untuk pergi ke pantai, sungai, dan lereng gunung. Saat ini juga, musim liburan mencapai puncaknya.

Di kota-kota, carolers berputar pada malam Natal. Kebaktian Natal diadakan pada pagi hari. Rumah dihiasi dengan cabang pohon pinus, dan semua memiliki pohon cemara Natal, dengan hadiah untuk anak-anak di bawah pohon. Saat tidur pada malam Natal, anak-anak menggantung kaus kaki mereka untuk mendapatkan hadiah dari Santa Claus.

Banyak orang Afrika Selatan makan malam Natal di tempat terbuka. Itu adalah makan malam tradisional lengkap dengan kalkun, daging sapi panggang, pai, babi, nasi kuning dengan kismis, sayuran, puding plum, kerupuk, topi kertas, dan yang lainnya.
Pada sore hari, keluarga pergi ke desa dan biasanya ada permainan atau mandi sinar matahari, dan kembali ke rumah pada malam yang dingin.

Boxing Day, yang juga hari libur nasional, biasanya dihabiskan di ruangan terbuka. Boxing Day jatuh pada 26 Desember.

Di Ghana, daerah pantai barat Afrika, orang menyambut datangnya Natal dengan menghias gereja dan rumah-rumah pada minggu pertama Adven. Ini bertepatan dengan panen cokelat, sehingga mendapatkan banyak penghasilan. Pada hari ini juga, semua orang pulang ke rumah setelah bekerja sebagai petani atau penambang.

Pada malam Natal, anak-anak berbaris turun ke jalan menyanyikan lagu Natal dan berteriak "Kristus akan datang, Kristus akan datang! Dia sudah dekat!" dalam bahasa mereka.

Orang-orang pun berdatangan ke gereja-gereja yang telah dihiasi pohon Natal atau pohon kelapa dengan lilin.

Pada Hari Natal, anak-anak dan orang tua, pergi dari rumah ke rumah sambil bernyanyi. Setelah kebaktian di gereja, diadakan pesta beras dan ubi disebut fufu, yang dimasak dengan direbus, bubur sup, dan daging. Keluarga makan bersama atau dengan tetangga dekat, dan saling memberikan hadiah.

Di Pantai barat Afrika, Liberia, kebanyakan rumah memiliki pohon kelapa sawit yang dihiasi dengan lonceng, sebagai pohon Natal. Pada hari Natal, orang dibangunkan dengan nyanyian. Hadiah seperti kain, sabun, permen, pensil, dan buku saling ditukar.
Juga di pagi hari, kebaktian di gereja diadakan di mana kisah Natal dipentaskan dan lagu Natal dinyanyikan. Makan malam dilakukan di luar ruangan, di mana setiap orang duduk dalam bentuk lingkaran untuk berbagi beras, daging, dan biskuit. Permainan dimainkan pada siang hari, dan malamnya kembang api pu dibakar.

santas.net

No comments:

Post a Comment